Senin, 08 Januari 2018

Tradisi Unik


PEMENTASAN BARONG SOMI SEBAGAI PENDUKUNG CITYTOUR DI KOTA SEMARAPURA

  • Menganal City Tour

Tidak banyak ahli pariwisata yang mengungkapkan definisi dari city tour atau pariwisata perkotaan. Adriani (2011) mengutip pendapat Klingner dan Inskeep untuk mendefinisikan city tour atau pariwisata perkotaan ini. Klingner mendefinisikan pariwisata perkotaan secara sederhana sebagai sekumpulan sumber daya atau kegiatan wisata yang berlokasi di kota dan menawarkannya kepada pengunjung dari tempat lain. Sedangkan Inskeep menekankan pada peran pariwisata dalam perkotaan sebagai bentuk wisata yang sangat umum terjadi di kota-kota besar dimana pariwisata mungkin penting tapi bukan aktivitas utama daerah perkotaan.
Mengacu pada definisi yang telah dikemukakan di atas, secara lebih luas city tour dapat didefinisikan sebagai bentuk umum dari pariwisata yang memanfaatkan unsur-unsur perkotaan (bukan pertanian) dan segala hal yang terkait dengan aspek kehidupan kota (pusat pelayanan dan kegiatan ekonomi) sebagai daya tarik wisata. City tour tidak selalu berada di wilayah kota atau pusat kota, namun dapat berkembang di wilayah pesisir, misalnya dengan mengembangkan hal-hal yang terkait perkotaan sebagai daya tarik wisatanya.
Selanjutnya Adriani (2011) juga mengutip berbagai tipologi city tour yang dikemukakan oleh Page sebagai berikut:
1.      Ibu kota (Paris, London, New York, Jakarta, Bandung) dan kota budaya (Roma, Yogyakarta).
2.      Pusat metropolitan (Jakarta), kota sejarah (Rengasdengklok), dan kota-kota pertahanan.
3.      Kota-kota sejarah yang besar (Oxford, Chambridge, Venice, Jakarta).
4.      Daerah dalam kota (Manchester).
5.      Daerah waterfront yang direvitalisasi (London Dockland, Taman Impian Jaya Ancol).
6.      Kota-kota industri (Bradford, Bekasi, Karawang).
7.      Resor tepi laut (Pangandaran) dan resor olahraga musim dingin (Lillehamer).
8.      Kawasan wisata hiburan (Disneyland, Las Vegas, Taman Impian Jaya Ancol).
9.      Pusat pelayanan wisata khusus (destinasi ziarah, spa : Lourdes, Cirebon, Demak).
10.  Kota seni/budaya (Florence, kota-kota di Bali, Bandung).
Dari berbagai tipologi di atas, city tour kota Semarapura tergolong kota seni atau budaya. Sebagai kota seni atau budaya, program city tour ini sarat dengan upaya konservasi aset budaya, tangible maupun intangible. Pada konsep kota budaya ini, wisatawan memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat budaya di kota.

  •  Mengenal Tari Barong

Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya (Anjasuari, 2017). Keistimewaan Tari Barong terletak pada unsur-unsur komedi dan unsur-unsur mitologis yang membentuk seni pertunjukan. Unsur-unsur komedi biasanya diselipkan di tengah-tengah pertunjukan untuk memancing tawa penonton. Tari Barong Bali ini juga memiliki makna spiritual di dalamnya.
Asal usul tari Barong masih belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa versi sejarah yang menceritakan tentang sejarah tentang awal terbentuknya Tari Barong ini. Pertama dari mitologi Hindu yang menjelaskan bahwa barong diambil dari kata Bahruang dalam bahasa Sanserketa merupakan binatang yang dianggap memiliki kekuatan gaib dan sering disebut sebagai pelindung kebaikan. Ada juga yang menyebutkan, Tari Barong awalnya merupakan perwujudan dari penguasa alam gaib yang ada di Bali. Pada saat itu masyarakat Bali menggunakan Tari Barong ini untuk mengusir gangguan makhluk gaib yang ada disana. Walaupun banyak versi yang menyebutkan tentang sejarah Tari Barong ini, masyarakat Bali masih mempercayai bahwa Tari Barong merupakan warisan nenek moyang yang dianggap sakral dan memiliki nilai-nilai spiritual di dalamnya.
Unsur mitologis inilah yang membuat Barong disakralkan oleh masyarakat Bali. Selain itu, Tari Barong juga seringkali diselingi dengan Tari Keris (Keris Dance), dimana para penarinya menusukkan keris ke tubuh masing-masing layaknya pertunjukan debus. Ada beberapa jenis barong di Bali yaitu barong keket atau barong ket, barong landung, barong macan, barong bangkal, barong brutuk, dan barong kedingling, barong asu, dan barong gajah. Setiap jenis barong tersebut tentunya memiliki cerita dan cara menari yang berbeda-beda. Namun yang paling sering ditampilkan untuk para wisatawan disana adalah barong ket, karena memiliki kostum dan tarian yang lengkap. Dalam tari barong ket ini, tariannya dikemas dalam sebuah drama atau cerita tradisional yang menceritakan tentang pertarungan abadi antara kebaikan dan kejahatan. Pertunjukan tari barong ini ket ini biasanya ditampilkan dengan selingan unsur humor yang dapat membuat penonton terhibur. Dengan gamelan khas Bali yang membuat pertunjukan semakin meriah dan lebih hidup.

            Pertunjukan Tari Barong yang sakral biasanya bertujuan untuk menetralisir kekuatan negatif yang ada di sekitar lingkungan masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan ketentraman dan kenyamanan di dalam kehidupannya. Dalam hal ini menjaga hubungan harmoni antara budaya Bali dengan agama Hindu, dengan tidak menggunakan Barong asli dalam pertunjukan yang dipertontonkan untuk wisatawan melainkan menggunakan Barong duplikat (profan dan tidak asli) yang khusus dibuat untuk seni tari pariwisata, di samping adanya pengurangan ritus-ritus semestinya yang ada di Tari Barong yang disakralkan, dan komunikasi verbal dalam pertunjukan diminimalkan, kemudian diganti dengan komunikasi nonverbal (Pitana, 2006).

Sumber :
Adriani. 2011. Pariwisata Perkotaan : Teori dan Konsep. Tersedia dalam http://tentangpariwisata.blogspot.co.id/2011/01/pariwisata-perkotaan-teori-dan-konsep.html.
Anjasuari. 2017. Pertunjukan Tari Barong Sebagai Atraksi Wisata di Desa Pakraman Kedewataan kec amatan Ubud Kabupaten Gianyar. Jurnal Penelitian Agama Hindu Vol 1 No 1 tahun 2017.
Pitana. 2006. Industri Budaya dalam Pariwisata: Reproduksi, Presentasi, Konsumsi dan Konsentrasi, dalam Bali Bangkit Bali Kembali. Denpasar: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia dan Universitas Udayana.




Lampiran









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Seni Lukis

Pengertian Seni Lukis             Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil imajinasi seniman yang die...